Selasa, 20 Maret 2012

bahan-bahan kimia yang berbahaya

DESCRIPTION
Bahan kimia berbahaya mencakup bahan kimia korosive, racun dan sangat mudah terbakar (flammables). Di industri bahan kimia dijumpai sebagai bahan proses dan juga sebagai bahan buangan (waste). Informasi yang kurang dan tidak benar terhadap bahan kimia ini dapat mengakibatkan fatal bagi operator yang bekerja dengan bahan kimia itu.

Jenis – Jenis Bahan Kimia Berbahaya

Bahan – bahan kimia berbahaya tidak hanya terdapat pada makanan, tetapi barang / pakaian yang sering kita gunakan pun terdapat zat – zat kimia yang berbahaya. Berikut beberapa jenis bahan kimia yang terdapat di kehidupan kita sehari – hari.

Bahan Kimia Berbahaya Dalam Makanaan

1. Sakarin ( Saccharin )
Sakarin sering dikatakan sebagai bahan pengganti gula. Bentuknya seperti bubuk putih tidak berbau dan sangat manis. Zat kimia yang satu ini, seringkali digunakan sebagai pengganti gula karena memiliki tingkat kemanisan 550 kali lebih dari gula biasa. Efek samping dari bahan kimia ini yaitu dapat menyebabkan kanker kandung kemih ( mukosa ).
2. Siklamat ( Cyclamate )
Zat kimia yang satu ini juga sering dijumpai pada makanan serta minuman. Sama seperti sakarin, siklamat juga merupakan bahan pengganti gula. Namun memiliki kadar yang rendah di banding sakarin. Kira – kira 30 kali lebih manis dari gula biasa. Efek samping yang bisa ditimbulkan dari penggunaan zat kimia yang berlebihan ini pecahnya sel kromosom dalam medium biakan leukosit.
3. Nitrosamin
Nitrosamin memiliki bentuk seperti garam. Warnanya agak sedikit kekuning – kuningan. Bahan kimia ini biasanya sering digunakan untuk menciptakan aroma khas suatu makanan. Efek samping yang ditimbulkan dapat menggangu metabolisme tubuh, menyebabkan kanker, serta mengubah susunan DNA di dalam tubuh.
4. Boraks
Bahan kimia berbahaya ini rasanya sering kita dengar. Boraks merupakan bahan kimia berbahaya yang sering digunakan dalam makanan karena dapat menimbulkan efek yang bagus pada tekstur makanan. Padahal aslinya boraks ini merupakan bahan pembersih dan pengawet kayu. Efek yang ditimbulkan dari penggunaan bahan kimia ini adalah kematian, koma, kerusakan ginjal, dll.


Bahan Kimia Berbahaya Dalam Pembersih

1. Phthalates
Bahan kimia ini biasanya terdapat dalam pengharum ruangan, tisue wangi, dan sabun pencuci rumah. Efek samping dari bahan ini dapat mengganggu kinerja ginjal, bahkan jika penggunaan zat ini dalam dosis tinggi dapat menyebabkan pengurangan jumlah sperma pada pria.
2. Botoxyethanol
Biasanya terdapat dalam produk pembersih seperti pembersih jendela. Bahan kimia ini menurut penelitian dapat menyebabkan sakit tenggorokan ketika kita menghirupnya.
3. Triclosan
Zat ini sering kita temukan dalam sabun dan deterjen. Menurut peneliatan triclosan ini dapat mengganggu fungsi hormon pada tubuh manusia.

Bahan kimia adalah bahan yang menyusun suatu zat. Bahan kimia itu dapat dikelompokan berdasarkan sifatnya, yaitu:
•    Mudah sekali terbakar
•    Mudah sekali meledak
•    Korosif (bahan yang menyebabkan pengikisan)
•    Serta Beracun
Sifat-Sifat Bahan Kimia
Sifat bahan kimia dapat dikenali dari kemasannya, yaitu sebagai berikut.
1.    Berbahan  kertas:  zat padat yang mengandung bahan kimia tetapi tidak berbahaya. Botol atau kaleng: zat cair yang mengandung bahan kimia berbahaya.
2.    Kaleng atau botol yang tidak tembus pandang: bahan kimianya mudah sekali rusak karena adanya pengaruh dari cahaya atau sinar Matahari langsung.
3.    Botol bermulut sempit dan tertutup rapat: zat yang mudah menguap.
Bahan Kimia Nonpangan dalam Kehidupan
Ada beberapa macam bahan kimia non pangan yang sering digunakan, yaitu:
1.  Bahan kimia pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya seperti sabun dan deterjen. Sabun dan deterjen dapat menjadikan lemak dan minyak yang tadinya tidak dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur. Sabun dan deterjen dalam air dapat melepaskan sejenis ion yang dapat bersatu dengan air (hidrofilik) sehingga sabun dan detergen dapat larut dalam air dan bagian yang tidak dapat bersatu dengan air (hidrofobik) akan terlarut dalam minyak atau lemak. Berikut ini adalah macam-macam bahan kimia pembersih sebagi berikut.
a.   Sabun
Sabun adalah garam basa yang dapat diperoleh dari berbagai asam lemak. Sabun itu fungsinya untuk membersihkan kotoran pada pakaian dan kulit yang sulit dibersihkan dengan menggunakan air. Reaksi penyabunan disebut dengan yang namanya saponifikasi. Sabun yang terbuat dari natrium hidroksida disebut dengan sabun keras, sedangkan sabun yang terbuat dari kalium hidroksida disebut dengan sabun lunak. Pada pembuatan sabun secara modern, selain menggunakan salah satu dari basa NaOH atau KOH, ditambahkan pula bahan lain, seperti kayak krim, parfum, vitamin, pewarna, dan antiseptik. Krim itu fungsinya untuk menghaluskan kulit, kalau parfum memberi aroma wangi pada sabun, sedangkan vitamin berfungsi untuk meremajakan kulit, pewarna untuk menambah daya tarik, dan antiseptik beruna untuk membunuh kuman.
b.   Deterjen
Bahan dasar pembuatan deterjen adalah Alkyl Benzene Sulfonat (ABS). Daya cuci deterjen itu tenyata jauh lebih kuat dibandingkan dengan sabun. Bahkan, deterjen itui dapat bekerja pada air sadah lho…. Kelemahan deterjen dibandingkan sabun adalah deterjen sukar sekali diuraikan oleh mkroorganisme sehingga dapat mencemari lingkungan di sekitarnya
c.   Pasta gigi
Pasta gigi merupakan pembersih yang fungsinya untuk membersihkan gigi dari segala jenis kotoran. Pasta gigi itu dibuat dari kalsium karbonat yang dihaluskan dan dicampurkan dengan gliserin. Sering kali pasta gigi itu ditambahkan zat pewarna, rasa manis, pemberi napas segar, fluoride, dan kalsium.
d.    Sampo
Sampo itu terbuat dari basa natrium hidroksida (NaOH). Sampo juga sering  sekali ditambahkan zat lain, seperti Vitamin E, kondisioner, ekstrak ginseng, urang-aring, seledri, dan zat yang fungsinya untuk mencegah dan mengobati ketombe.
2.    Bahan pemutih
Pemutih biasanya digunakan untuk menghilangkan kotoran atau noda berwarna yang sulit sekali dihilangkan pada pakaian/bahan tekstil. Larutan pemutih yang dijual biasanya itu mengandung bahan aktif natrium hipoklorit (NaOCI) sekitar 5%.
3.    Pewangi
Pewangi merupakan bahan kimia yang biasanya terdapat dalam parfum, pengharum ruangan, pengharum lantai, pengharum pakaian, dan pengharum toilet. Aroma harum pada bahan pewangi dapat diperoleh dari bahan alami, seperti:
a.    Fenil alkohol    ->    terdapat pada bunga mawar
b.    Sitrat            ->    buahjeruk
c.    Ambergis    ->    dari ekstrak usus ikan paus
d.    Gray amber    ->    dari sperma ikan hiu
e.    Castorium    ->    dari kelenjar kaki rusa betina yang ada diAmerika Utara
dan Siberia
f.    C/Vet            ->    dari kelenjar musang Ethiopia
Bahan pewangi umumnya terdiri atas tiga bentuk, yaitu:
a.    Pewangi padat, misalnya kayak bedak.
b.    Pewangi cair, misalnyakayak deodoran.
c.    Pewangi aerosol cair, misalnya kaya  parfum. Pewangi berbentuk aerosol cair menggunakan senyawa kimia pendorong (propelan) agar dihasilkan aerosol, yaitu kloroflurokarbon (CFC).
4.   Bahan pembasmi serangga
Insektisida ada tiga macam, yaitu:
a.    Racun pencernaan
Racun pencernaan adalah bahan kimia yang jika termakan oleh serangga akan merusak saluran pencernaan sehingga serangga akan mati. Misalnya:
•    DDT = dikloro difenil trikloretan
•    BHC = benzena heksa klorida
b.    Racun luar tubuh
Racun luar tubuh adalah bahan kimia yang akan membunuh serangga jika terjadi kontak langsung antara bahan kimia dan serangga. Misalnya seperti :
•    DDT
•    Dieldrin
•    BHC
•    Aldrin
c.    Racun pernapasan
Racun pernapasan adalah bahan kimia yang jika terhirup atau dihirup oleh serangga akan merusak saluran pernapasannya sehingga menyebabkan serangga itu mati. Misalnya seperti:
•    BHC
•    Asam sianida
•    Karbon disulfida
5.   Pupuk
Pupuk buatan yang umum digunakan adalah pupuk nitrogen, pupuk fosfor, dan pupuk natrium. Pemberian pupuk secara beriebihan dapat menimbulkan pencemaran tanah.
Efek Samping Penggunaan Bahan bagi Lingkungan dan Manusia
1.    Beberapa bahan kimia disinyalir merupakan pemicu kanker dan alergi.
2.    Penggunaan pemutih gigi dapat menyebabkan gusi mengalami iritasi, bahkan kanker gigi karena kandungan merkuri di dalamnya.
3.    Kesalahan penggunaan sabun/deterjen dapat mengakibatkan iritasi pada kulit.
4.    Senyawa klorofluorokarbon (CFB) atau karbon dioksida (C02) dalam aerosol cair atau bahan kimia semprot mengakibatkan penyebab utama penipisan ozon dan efek rumah kaca {green house effect).
5.    Limbah plastik dan styrofoam tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang mengakibatkan pencemaran lingkungan.
6.    Limbah cair dari kegiatan mencuci menyebabkan terjadinya eutrofikasi (perairan menjadi subur). Ini menyebabkan terjadinya Alga yang melimpah dan akan menjadi sampah organik sehingga perairan kekurangan oksigen.
Pencegahan Efek Samping Bahan Kimia
1.    Gunakan pupuk secukupnya.
2.    Gunakan cat yang aman, tidak mengandung merkuri atau timbal yang berbahaya bagi lingkungan.
3.    Jangan membakar sampah yang mengandung kemasan bahan kimia berbentuk aerosol cair.
4.    Gunakan sarung tangan ketika menggunakan pembersih kamar mandi.
5.    Pilihlah sabun, sampo, dan pembersih tubuh yang memilki pH seimbang.
6.    Jangan mencampur bahan kimia pemutih dengan bahan kimia lain tanpa petunjuk penggunaan yang   jelas.
7.    Gunakan bahan kimia secukupnya saja.
8.    Selalu   membaca   label  peringatan  serta petunjuk  penggunaan   pada   label kemasan.

simbol simbol bahan bahan kimia
KELAS 1 : MUDAH MELEDAK
simbol explosive
Semua bahan atau benda yang dapat menghasilkan efek ledakan, termasuk bahan yang dalam campuran tertentu atau jika mengalami pemanasan, gesekan, tekanan dapat mengakibatkan peledakan
Contoh
Amonium nitrate, Amonium perchlorate, amonium picrate, detonator untuk ammunisi, diazodinitrophenol, dinitropenol, dynamite, bubuk mesiu, picric acid, (TNT, Nitro Glycerine, Amunisi, bubuk untuk blasting)
KELAS 2 : GAS-GAS
Terdiri dari :
simbol flammable gas
Gas yang mudah terbakar (acetelyne, LPG, Hydrogen, CO, ethylene, ethyl flouride, ethyl methyl ether, butane, neopentane, propane, methane, methyl chlorodiline, thinner, bensin.
non flammable gas
Gas bertekanan yang tidak mudah terbakar (oksigen, nitrogen, helium, argon, neon, nitrous oxide, sulphur hexafolride)
http://www.artikelk3.com/wp-content/uploads/2011/10/poison_gas.png
Gas Beracun (chlorien, methil bromide, nitric oxide, ammonium-anhidrous, arsine, boron trichloride carbonil sulfit, cyanogen, dll
KELAS 3 : CAIRAN YANG MUDAH MENYALA (FLAMMABLE GAS)
simbol flammable gas
  1. Cairan yang mudah menyala bila kontak dengan sumber penyalaan
  2. Cairan yang mempunyai titik penyalaan kurang dari 61 o C
  3. Uap dari bahan yang termasuk kelas ini dapat mengakibatkan pingsan bahkan kematian
Contoh :
petrol, acetone, benzene, butanol, chlorobenzene, 2 chloropropene ethanol, carbon disuliphide, di-iso-propylane
KELAS 4 : PADATAN YANG MUDAH MENYALA (FLAMMABLE SOLIDS)
Bahan padat yang mudah menyala (flammable solids)
http://www.artikelk3.com/wp-content/uploads/2011/10/Flammable_Solid.png
Bahan padat yang mudah menyala  bila kontak dengan sumber penyalaan dari luar seperti percikan api atau api. Bahan ini siap menyala jika mengalami gesekan
Contoh : sulpur, pospor, picric acid, magnesium, alumunium powder, calcium resinate, celluloid, dinitrophenol, hexamine.
Bahan Padat yang Mudah Terbakar  secara spontan (spontaneously Combustible Substances)
Spontaneously_Combustible_Solid
Bahan padat kelas ini dalam keadaan biasa mempunyai kemampuan yang besar untuk terbakar secara spontan.
Beberapa jenis mempunyai kemungkinan besar untuk menyala sendiri ketika lembab atau kontak dengan udara lembab
Juga dapat menghasilkan gas beracun ketika terbakar
Contoh : carbon, charcoal-non-activated, carbon black, alumunium alkyls, phosphorus
KELAS 4 : PADATAN YANG MUDAH MENYALA (FLAMMABLE SOLIDS)
Bahan yang berbahaya ketika basah (Dangerous when wet)
dangerous when wet
Padatan atau cairan yang dapat menghasilkan gas mudah terbakar ketika kontak dengan air
Bahan ini juga meningkatkan gas beracun ketika kontak dengan kelembaban, air atau asam
Contoh :calcium carbide, potassium phosphide, potassium, maneb, magnesium hydride, calcium manganese silicon, boron trifluoride dimethyl etherate, barium, aluminium hydride.
KELAS 5 : BAHAN BEROKSIDASI (OXIDIZING AGENT)
Bahan yang bersifat mengoksidasi
Oxidizing_Agent
Bahan  ini dapat menimbukan api ketika kontak dengan material yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan peledakan
Contoh : calcium hypochlorite, sodium peroxide, ammonium dichromate, ammonium perchlorate, chromium nitrate, copper chlorate, ferric nitrate, potassium bromate, tetranitromethane, zinc permanganate
KELAS 5 : BAHAN BEROKSIDASI (OXIDIZING AGENT)
Organic peroxides
Organic_Peroxide_Oxidizing_Agent
Dapat membantu pembakaran dari material yang mudah terbakar. Jika terpapar panas atau api pada waktu yang lama dapat mengakibatkan peledakan.
Jika bereaksi dengan material yang lain efeknya akan lebih berbahaya
Dekomposisi dari bahan ini dapat menghasilkan racun dan gas yang mudah terbakar
Contoh : benzol peroxides, methyl ethyl ketone peroxide, dicetyl perdicarbonate, peracetic acid.
KELAS 6 : BAHAN BERACUN ATAU MENGAKIBATKAN INFEKSI
Poisonous (Toxic) Substances
Poison
Bahan yang dapat menyebabkan kematian atau cidera pada manusia jika tertelan, terhirup atau kontak dengan kulit
Contoh : cyanohydrin, calcium cyanide, carbon tetrachloride, dinitrobenzenes, epichlorohydrin mercuric nitrate, dll
Harmful (Toxic) Substances
HARMFUL
Bahan yang dapat membahayakan pada manusia jika tertelan, terhirup atau kontak dengan kulit
Contoh : acrylamide, 2-amino-5-diethylamino pentane, amonium fluorosilicate, chloroanisidines dll
KELAS 6 : BAHAN BERACUN ATAU MENGAKIBATKAN INFEKSI
Bahan yang dapat mengakibatkan infeksi
Biohazard
Bahan yang mengandung organisme penyebab penyakit
Contoh : tisue dari pasien, tempat pengembang biakan virus, bakteri, tumbuhan atau hewan
KELAS 7 : BAHAN YANG BERADIASI
radioactive
Bahan yang mengandung material atau combinasi dari material yang dapat memancarkan radiasi secara spontan